Home » , , » Kalimat Majemuk dalam Teks Ceramah

Kalimat Majemuk dalam Teks Ceramah

 

Kalimat Majemuk dalam Teks Ceramah



Kalimat Tunggal dan Kalimat Majemuk

1. Kalimat Tunggal : kalimat yang memiliki satu pola kalimat.

Pola kalimat minimal terdapat Subjek dan Predikat (S-P

Bahkan ada kalanya hanya Predikat (P)

   Contoh : Para siswa sedang mempelajari teks ceramah.

                        S                    P                         O

                 Ibu berbelanja sayur-sayuran.

                    S        P              Pelengkap

                 Semua siswa harus menaati peraturan di sekolah

                             S                P                 O             K

2. Kalimat Majemuk : kalimat yang memiliki lebih dari satu pola kalimat.

Contoh ;

     Ibu membaca koran dan saya membaca novel.

       S          P         O     konj.  S         P         O

     Penjelasan diberikan seminggu sekali sehingga anak-anak dapat 

               S             P                 K                konj.          S         

     mengerjakan tugas-tugas dengan teratur.

                 P                O                   K

     Ketika covid 19 belum berkurang, pembelajaran dilaksanakan dengan

     Konj.         S                    P                      S                 P                   K

     daring.

 

 

 

Kalimat Majemuk Setara dan Bertingkat

Kalimat majemuk setara

Kalimat majemuk yang hubungan antarklausanya setara/sederajat.

Biasanya ditandai dengan hubungan/ konjungsi koordinatif

1.     penggabungan/penambahan ; dan, juga, serta

  contoh : Ibu guru menjelaskan materi dan saya  

                  memperhatikan.

2.    - pemilihan  : atau

contoh : Kamu mau ikut bersepeda atau tinggal di rumah?

3.    - pertentangan  : tetapi, sedangkan, melainkan,

   contoh : Minggu depan ibu ingin berwisata ke Jakarta, sedangkan kami ingin berwisata  ke Yogyakarta.

 

4.    -urutan ;lalu, kemudian, selanjutnya, seteh itu.

 contoh : Tunggulah airnya mendidih lalu masukkan dagingnya ke dalam panci.

5.    - penguatan    : bahkan, malahan

contoh : Ia memang pelaku pencurian itu, bahkan ia jugalah otak kejahatan tersebut.

 

Kalimat Majemuk Bertingkat

kalimat majemuk yang hubungan antarklausanya tidak setara/ tidak sederajat

Kalimat majemuk bertingkat biasanya ditandai dengan hubungan

/ konjungsi subordinatif;

1. Subordinatif atributif ( yang

    contoh : Orang yang duduk di kursi putih itu seorang dosen

2. Subordinatif tujuan (agar, supaya, demi, bagi)

   contoh : Program kerja bakti itu dilakukan agar lingkungan desa lebih

               terjaga kebersihannya.

3. Subordinatif syarat ( jika, jikalau, asal(kan, bila, manakala)

   contoh : Ayah akan membelikan sepeda motor jika nilai  

                     ulanganku bagus.

    4. Subordinat waktu/temporal (sejak, sedari,ketika, tatkala,   

          selama, sambil,setelah, sebelum, sampai, hingga,

contoh : Aku mengerjakan tugas sambil menikmati segelas teh

               manis.

5.  Subordinatif pengandaian ( andaikata, seandainya,

                                                  umpamanya, dan sekiranya)

contoh : Sekiranya aku tidak gegabah dalam mengambil keputusan, pasti aku tidak akan menyesal seperti ini.

6.    Subordinatif konsesif (biarpun, meskipun, kendatipun,  

sekalipun,walaupun)

    contoh : Ami tetap semangat mengikuti pembelajaran jarak jauh meskipun kondisi fisiknya kurang sehat.

7.    Subordinatif pembandingan ( seakan-akan, seolah-olah,

sebagaimana, seperti, laksana, bak, ibarat)

           contoh : Dia diam saja seakan-akan dia tidak mengetahui       

                          persoalan  yang  terjadi

8. Subordinatif sebab (sebab, karena, oleh sebab, oleh karena)

     contoh : Mita tidak dapat mengikuti penilaian tengah semester karena dia  sedang menjalani perawatan di rumah sakit.

9. Subordinatif akibat (akibatnya, sehingga)

     contoh : Harga BBM dinaikkan sehingga harga barang-barang ikut naik.

    10. Subordinatif hasil (maka(nya), sampai(-sampai).

     contoh : Gorenglah daging ayam itu sampai berwarna kecoklatan.

11. Subordinatif alat (dengan, tanpa)

      contoh : Ibu mengupas apel dengan pisau yang diasahnya

                    sendiri.

 

12 Subordinatif pembandingan ( seakan-akan, seolah-olah, sebagaimana, seperti, laksana, bak, ibarat)

    contoh : Dia diam saja seakan-akan dia tidak mengetahui persoalan yang terjadi

13.  Subordinatif cara ( dengan, tanpa)

   contoh : Pencuri itu memasuki rumah korban dengan mencongkel jendela  samping rumah.

14. Subordinatif komplementasi/menerangkan/menjelaskan (bahwa)

contoh : Ibu guru menjelaskan bahwa penilaian tengah semester

               diperoleh dari nilai murni saat tes

15. . Subordinatif perbandingan (sama..dengan, lebih....dari(pada))

contoh : Aku berharap nilaiku di semester ini lebih baik daripada

              di semester sebelumnya.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

METODE DAN TUJUAN CERAMAH

 

Metode Ceramah

. 1. Ekstemporan

    Metode ceramah dengan cara menuliskan pokok pembahasan 

     maupun gagasan utamanya saja.

2. Impromptu

    Metode yang paling sering dipakai para penceramah senior 

    serta berpengalaman. Metode ini tidak ada persiapan, yang

    disampaikan sesuai  ilmu yang dikuasai serta sangat dingatnya.

3. Membaca naskah

    Metode ini biasa dilakukan pada sambutan upacara atau pembacaan

   naskah dari pejabat yang berwenang. Misalnya dalam upacara

    peringatan hari nasional

4. Menghafal

     Metode ini mengharuskan penceramah menghafal setiap kata dalam teks ceramah yang telah ditulisnya.

 

Tujuan Ceramah

   

Penyampaian ceramah memiliki dua macam tujuan, yaitu tujuan umum dan tujuan khusus.

Tujuan umum ceramah biasanya dirumuskan dalam tiga hal, yaitu memberitahu (informatif), memengaruhi ( persuasif), dan menghibur (rekreatif).

1.  Informatif

Ditujukan untuk menambah pengetahuan pendengar.

      Contoh kutipan

      ..............

      Hadirin yang berbahagia,

     Semua orang pasti ingin merasakan yang namanya kesehatan,     

     kesehatan itu sangat mahal harganya. Kesehatan itu sangatlah   

     penting.......

     Ada banyak hal yang dapat kita lakukan untuk mencegah dari jatuh  

     sakit. Ikutilah petuah berikut yang sederhana untuk tetap sehat .

vTutuplah mulut sewaktu batuk. Tutup mulut dan hidung Anda sewaktu bersin atau batuk. Gunakan tisu, kemudian buang tisu tersebut, atau tutuplah mulut saat  bersin dengan menggunakan lengan Anda.

v....................................

 

2.  Persuasif

Ditujukan agar pendengar mempercayai, menyetujui, atau bahkan mengikuti ajakan pembicara.

       Contoh kutipan ;

  ..................

          Hadirin yang saya hormati,

      Bagaimana tidak, sekali mencoba narkoba maka barang ini akan terus-menerus menghantui kita setiap hari, setiap jam, setiap menit, bahkan setiap detik! Narkoba adalah zat aditif yang artinya tubuh akan terus meminta saat telah mencicipinya.

     ...........................

         Oleh karena itu, saya nyatakan dengan tegas, tolong   

          jangan dekati barang haram ini! Bukan hanya      

          masalah hukum dan bahkan hukum hanya perantara  

          saja. Narkoba harus dijauhi karena benda ini benar-

         benar destruktif, dan akan meghancurkan     

         kehidupan Anda! Terima kasih.

3.  Rekreatif

Ditujukan agar pendengar merasa terhibur. Oleh karena itu, ceramah ini banyak diwarnai oleh humor, anekdot, ataupun guyonan- guyonan yang memancing tertawa pendengar.

ontoh kutipan :

         ............

     Jadi jomblo itu bukannya tidak laku, tapi dia menahan diri agar tidak invest dosa di akhirat. Jadi, tutup telinga Kalian rapat-rapat untuk semua bisikan yang bilang kalau jomblo adalah kasta yang paling teraniaya. Kalau jodoh takkan ke mana. Kita bertawa saja kepada Alloh. Bagaimana bisa dibilang sayang tapi membahayakan dan bagaimana bisa dibilang cinta tapi menjerumuskan. Tidak diragukan lagi bahwa pacaran adalah jalan bebas yang menuju perbuatan zina.

Berikut contoh hubungan topik, tujuan umum, dan tujuan khusus.

Contoh

Topik                               : Keanekaragaman budaya daerah

Tujuan umum               : Informatif (memberi tahu)

Tujuan khuusus    : Pendengar mengetahui bahwa:                                                      1) setiap daerah memiliki budaya yang

                                  khas;

                             2) dalam budaya daerah terdapat 

                                  nilai-nilai kehidupan yang bisa kita

                                  petik

Contoh

Topik                               : Manfaat penghijauan

Tujuan umum               : Persuasif (mengajak)

Tujuan khuusus    : 1) Pendengar memperoleh

                                       keyakinan tentang manfaat  

                                       penghijauan;

                             2) Pendengar mau mengikuti program

                                  penghijauan  dengan baik

 

 

      

0 komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.